RAN "Kami Suka Album Ini"

Dikutip dari Majalah Gadis

Walau belum memutuskan akan diberi judul apa album kedua mereka, Rayi (Vocal, Rap) Asta (gitar), Nino(Vocal) alias RAN sudah memutuskan satu hal "kami suka album ini," tegas grup vocal ini saat ditemui GADIS pada suatu malam di sebuah studio musik di Jakarta dan saat hari tambah malam, kelompok musik yang dibentuk 18 November 2006 ini semakin banyak berceloteh tentang album baru yang belum bernama itu.

Engga Punya Rumus
Cukup sukses diterima oleh orang banyak di album pertama RAN For Your Life, bukan berarti ketiga musisi muda ini punya rumus tertentu untuk membuat album yang lebih sukses. “Kami sih, pengen bikin album yang keren. Kalau bisa sih, lebih keren dari yang pertama. Tapi, kalau caranya gimana itu wallahualam jadi balikin aja ke kekuatan gaib yang mendukung. Hahaha… kami ngga punya rumus yang baku untuk bikin lagu keren harus seperti ini atau seperti itu, let it flow aja, ujar rayi santai.

Rayi Main Drum
Lebih matang setelah nge-band bertahun-tahun, sepertinya itu juga yang bikin Rayi pede untuk beraksi gila-gilaan, di album ini cowok plontos itu ngga cuma berperan sebagai vocalis tapi juga drummer! Hahaha… Alhamdulillah akhirnya kesampaian juga mimpi ini, bikin album dan gue main drum di dalamnya! ujar rayi, dengan nada senang yang ngga bisa ditutupi. "Soalnya,sebenarnya dari SD gue adalah drummer, baru SMA, ntah gimana engga sengaja jadi vokalis." Waktu cukup lama vakum jadi drummer aktif, mahasiswa fakultas ilmu budaya UI ini mengaku ngga grogi, tuh. Alasannya sih di album pertama kemarin konsep aransemen drum juga sebagian besar berasal dari idenya, yang di eksekusi orang lain, "tapi belum tahu juga sih, apakah gue akan main drum saat tampil live nanti. Soalnya kami masih menggodok konsep terbaru RAN. By the end of july, saat launching nanti baru deh semuanya jelas," ujar cowok yang mengisi sound drum untuk 6 dari 10 lagu di album ini, santai.

Asta Pakai 8 Gitar
Ngga Cuma Rayi yang habis-habisan demi sebuah album keren, Asta pun engga tinggal diam. Cowok yang sedang kuliah di universitas Bina Nusantara ini pun bela-belain menggunakan 8 gitar untuk 10 lagu di album ini. "gitar kan punya karakter masing-masing dan gue menggunakan 8 gitar untuk kebutuhan setiap lagu juga. misalnya untuk lagu yang jazzy, gue pakai gitar yang menghasilkan suara yang lebih tebal. Yah, bukan gitar gue semua sih. Gue Cuma punya 4 jenis gitar, selebihnya minjem dari temen-temen, deh!" terang gitaris bertampang kalem itu, dengan nada lucu. "kalau dulu, Asta pakai gitar ngga begitu banyak dan yang di pakai juga masih amplifier yang biasa, di sini dia lebih eksplor, Dia mencoba berbagai macam jenis gitar di album ini dan studio yang kami pakai ini emang biasa di pakai untuk music rock, jadi kebutuhan-kebutuhan yang di dalamnya untuk mendukung music rock. Tapi sesuai dengan keinginan Asta yang pengen coba memasukkan unsur rock ke dalam album ini," komentar Nino semangat.

Where Magic Happens
Let it flow!! Yep… itu satu prinsip penting yang di pegang oleh ketiganya. Namun ngga berarti 3 cowok Jakarta ini asal-asalan mengalir begitu saja saat membuat music hasil pembelajaran yang mereka dapat dari pengalaman manggung dimana-mana ketemu dengan banyak musisi dan berbagi ilmu serta semakin banyak mendengarkan beerbagai jenis musik sampai yang engga akrab di telinga mainstream ngga pengen mereka sia-siakan, "contohnya mereka melakukan cukup banyak perubahan aransemen di beberapa lagu contohnya lagu Thank God It’s Friday itu lagu kami bikin sewaktu masih SMA tapi pas kemarin masuk studio dan diproses hasilnya benar-benar beda banget dengan demo versi SMA dulu tapi seperti orang bilang: where magic happens itu, yah pas lagi di studio kami dapat banyak masukan dari vocal director, misalnya dan kalau buat perbaikan kenapa ngga??? beber rayi, dan imbuh nino "sedikit lega sih beberapa lagu ini baru keluar sekarang gue ngebayangin misalnya lagu itu dikeluarin dulu mungkin akan jadi lagu yang enak tapi dari segi aransemen engga sekaya sekarang jadi dengan tambahan musik dan pengalaman lagu yang dulu masih mentah sekarang menjadi matang."

Pengen Bikin Kaget
Fakta bahwa Rayi jadi drummer dan Asta akrab dengan 8 gitar demi album ini memang kejutan tapi kalau dengarin salah satu single Budak Cinta di album ini kita bisa lebih tersentak. Hehehe, itu sengaja banget pengen bikin orang bilang ya ampun…itu RAN toh?? Engga nyangka mereka bakal bikin lagu rock, reaksi-reaksi tidak menyangka itulah yang kami incar terang Rayi soalnya kami ngga pernah pengen bikin semua lagu sama gitu memang ada benang merahnya, cuma engga semuanya flat, R n B, jazz atau hip hop, eksplorlah tambah Nino dengan semua yang dilakukan oleh untuk album ini, ngga heran selanjutnya ketiganya sepakat menyatakan kalau kami suka album ini harapnya sih semua yang dengar bisa suka tandas Asta, Aminnn !!! Seru Rayi, Asta dan Nino kompak.

Punya Banyak Referensi
Banyaknya referensi yang mereka denger, salah satu penyebab album ini menjadi lebih matang, variatif dan beda dari debut album

Rayi: ”referensi gue dalam bikin album ini antara lain, 808s & heartbreak, album terbaru dari kanye west yang membuat gue bereksperimen dalam vocal. Terus semua album N.E.R.D yang memberikan banyak influence dalam bermain drum. Lagu-lagunya Motown yang gue engga hafal siapa aja penyanyinya. Serta pastinya berbagai macam karya the Neptunes."




Asta: ”Jamiroquai, N.E.R.D, India arie itu yang paling banyak gue denger saat bikin album ini, tapi sejujurnya bukan untuk kebutuhan album ini gue dengarin karya-karya mereka. Yah, lebih karena gue butuh mendengarkan musik aja."






Nino: ”album terbaru dari India Arie dan Robin Thicke. Kalau musisi Indonesia sih, gue terlalu Kahitna banget!!! Hahaha… oh tambah satu lagi, baru-baru ini gue dibuatin satu album kompilasi. Lagu yang dulunya cheesy, lagu yang dulu nge hits tapi gitu deh. Kayak Ultra, Bed & Breakfast dan lagu-lagunya boyband lain yang menurut gue komersil itu juga bantu gue untuk bikin line vocal yang asyik di dengar."