MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

Tuesday, November 11, 2008

Sekilas Tentang BKC UIN 'SGD' Bandung



BANDUNG KARATE CLUB


Pendahuluan.

BKC adalah singkatan dari Bandung Karate Club atau Bina Ksatria Cita dalam pengertian yang sebenarnya. BKC didirkan di Bandung pada tanggal 16 Juni 1966 oleh Kang Iwa Rahadian Arsanata.

Sejak tahun 1962 BKC telah dirintis pendirinya dengan nama Bandug Karate School For Self Defency di Gedung Mardy Santosa yang terletak di jalan Sunda No.2 Bandung merupakan tempat pertama BKC didirikan dan tercatat sebagai anggota pertamanya terdiri dari kalangan siswa-siswi sekolah guru pendidikan jasmani, SMAN jalan belitung, STM 1 Jalan Radjiman serta beberapa orang Mahasiswa UNPAD dan ITB.

Kemudian dalam musyawarah lembaga aliran Karate di Jakarta yang dipimpin oleh Jenderal Surono dan Widjojo Suryon bahwa BKC dikukuhkan sebagai anggota Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) di Penghujung tahun 1972.



BANDUNG KARATE CLUB RANTING UIN ‘SGD’ BANDUNG


Bandung Karate Club (BKC) Keluarga Besar Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung resmi menjadi salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pada tanggal 01 Juni 1999. Berdasarkan pada surat keputusan dari presidium Mahasiswa yang bernama Osin Permana. Keberadaan Bandung Karate Club (BKC) UIN SGD tidak terlepas dari Perjuangan dan kerja keras Kang Ruhenda Ls. Wijaya dan kawan-kawan dalam merintis pendirian Bandung Karate Club (BKC) sebagai salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM). Kang Ruhenda sendiri merupakan salah satu anggota majelis sabuk hitam (MSH) Bandung Karate Club.

Sampai saat ini Bandung Kaate Club (BKC) UIN Sunan Gunung Djati Bandung berada di bawah koordinasi Pengurus Daerah (Pengda) Bandung Karate Club (BKC) Jawa Barat hal ini keberadaannya sesuai dengan Ranting kegiatan. Sedangkan secara Organisasi Kemahasiswaan Keberadaan Bandung Karate Club (BKC) Ranting UIN Sunan Gunung Djati Bandung berada di bawah koordinasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KBM UIN Sunan Gunung Djati Bandung hal ini sesuai dengan keberadaannya sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

Bandung Karate Club Ranting UIN Sunan Gunung Djati Bandung telah mengalami beberapa periode kepengurusan antara lain:
1. Rizal Alamsyah periode (1999-2000)
2. Ruhenda Ls. Wijaya yang karena alasan akademik dilanjutkan Musgani MN periode (2000-2001)
3. Yunus Abdul Munsi Periode (2001-2002)
4. Mus Mulyadi periode (2002-2003)
5. Lina Nurdianah periode (2002-2003) merupakan wanita pertama menjadi Ketua Bandung Karate Club (BKC) UIN SunanGunung Djati Bandung (2003-2004)
7. Saefurrohman periode (2004-2005)
8. Andri Novis periode (2005-2006)
9. Dikdik Rudiawan Jayadi periode (2006-2008)

PELATIH

Pelatih Bandung Karate Club (BKC) Ranting UIN SGD Bandung sampai saat ini berjumlah dua orang sebagai pelatih tetap. Sementara itu sebagai tujuan untuk wahana mempererat persaudaraan UKM Bandung Karate Club (BKC) pun menerima berbagai pelatih dari Dojo BKC yang lain, ataupun para Majlis Sabuk Hitam yang memberikan pelatihan kepada Dojo di Luar kampus UIN Bandung. Hal tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas ilmu dan persaudaraan.

Adapun Pelatih Tetap Tersebut Adalah:
1. Kang Danny Yogasmara (DAN II) Pelatih KUMITE (Tehnik Pertarungan) dan
2. Kang Olih (DAN II) Pelatih KIHON dan KATA (Tehnik Dasar dan Jurus)

Saturday, November 08, 2008

Motivasi Diri: 4 Hal yang Kita Kudu Jalanin

Motivasi adalah sesuatu yang membangkitkan, mengelola, mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku menuju satu sasaran.

Gimana kalo kita bikin sederhana aja? Walaupun nggak seratus persen bener, tapi motivasi mungkin bisa disejajarin dengan niat. Yaitu, keinginan plus semangat. Keinginan untuk melakukan sesuatu, keinginan untuk meraih sesuatu.... Keinginan ini kemudian didorong oleh semangat agar sesuatu itu bener-bener bisa terwujud di depan mata!

Hmmmm, lebih enak kan kedengerannya di kuping? But, faktanya sih tetap aja nggak sesederhana itu.

Pernah nggak lo punya keinginan ngegebet si...? Atau, punya keinginan memiliki gadget...? Cuma, keinginan tinggal keinginan! Begitu mau ngedeketin si..., nggak taunya agak dicuekin. Sontak semangat “menyerang” kendor. Akhirnya, acara pedekate ditunda lagi..., ditunda lagi!

Atau, pas ngebet-ngebetnya mau beli gadget..., minta duit ke ortu nggak dikasi. Alesannya macem-macem! Akhirnya, lantaran nggak dapet suntikan dana dari ortu, tuh gadget lalu mulai dilupain secara paksa. Padahal, sebenernya kalo mau sedikit berkorban ngirit uang jajan dan nabung, biar lambat pasti dapet juga.

Nah, yang kayak gini yang namanya motivasi cuma separuh alias niat setengah-setengah! Bukannya mau nakut-nakutin. Tapi, ngapain aja nggak bakal sukses kalo begini caranya, brur.

Cuma pertanyaannya, gimana dong caranya supaya keinginan dan semangat tetap stabil?

BAYANGIN....

Kalo kita punya suatu keinginan, pasti ada latar belakang dan tujuannya kan? Misalnya, ingin jadi anak band. Mungkin keinginan itu muncul lantaran kita ngeliat sosok anak band yang keren abis. Keren saat beraksi di atas panggung, keren juga tampilannya di bawah panggung.

Terus, anak band (apalagi kalo udah terkenal) banyak banget tuh dapet kemudahan-kemudahan. Seperti di-endorse oleh brand pakaian terkenal, suka dapet tiket gratisan dari promotor kalo ada konser band-band asing di dalam negeri, dll. Lalu, urusan cewek pun ruaaar biasa! Biar tampangnya pas-pasan, di mana-mana ada aja cewek yang ngintil.

Nah, ketika dalem hati mulai terbersit keinginan buat jadi anak band, coba bayangin keuntungan-keuntungan ini. Meski jalan buat jadi anak band terkenal itu pasti berliku, tapi kalo kita selalu ngebayangin yang asik-asik, niscaya semangat buat meraih apa yang kita inginkan selalu terjaga. Bahkan bukan mustahil semangat tersebut makin hari makin bertambah. Kalo udah gini, halangan dan rintangan nggak bakal bikin kita down!

TARGET

Untuk meraih keinginan, nggak mungkin nggak pake planning. Walau keinginan itu hanya keinginan kecil, tetap harus ada planning-nya.

Contoh, mau beli permen karet. Kan ada planning-nya mau beli permen karet merek apa, rasa apa.... Lalu, mau beli di mana? Warung atau mini market? Next, duitnya dari mana? Cukup dari sisa uang saku atau musti minta nyokap lagi?

Apalagi kalo keinginan kita gede! Semisal ingin lulus UN dan masuk perguruan tinggi negeri. Wah, planning-nya musti lebih detail lagi, bro. Mulai kapan harus persiapannya? Gimana cara persiapannya? Bla..., bla..., bla....

Well, planning itu kan selalu step by step. So, saat kita bikin planning, kita nggak boleh lupa bikin target alias barometer keberhasilannya juga. Kenapa? Soalnya target-target jangka pendek kaya gini yang berguna banget menjaga semangat meraih impian tetap berkobar.

RIVAL

Hus! Bukan rival bukan rivak beneran kok. Bukan juga rivak buat berantem gitu. Rival yang dimaksud di sini cuma berfungsi untuk memanaskan hati sedikit, supaya kita tetap semangat dalam mengejar apa yang kita inginkan. Caranya?

Di antara sekian banyak orang di sekitar kita, pasti ada yang punya keinginan sama atau minimal mirip dengan keinginan kita. Dan, bisajadi dia juga sedang berusaha untuk mewujudkan impiannya itu.

Hmmmm..., gimana kalo dia dijadiin rival? Nggak perlu terang-terangan ngajak dia bersaing dulu-duluan mewujudkan impian, kalo emang naga-naganya dia bukan tipikal orang yang bisa ditantang dan sportif. Cukup perhatiin sepak terjangnya, terus bandingkan setiap sepak terjangnya dengan sepak terjang kita.

Man, udah hukum alam kalo setiap orang nggak suka dikalahin oleh orang lain. Sifat yang kurang bagus sebenernya. Tapi, kalo kita mengelolanya secara positif, dalam arti sifat nggak mau kalah itu dijadiin pelecut semangat untuk melakukan tindakan yang lebih baik dan lebih cepet daripada orang lain, ujung-ujungnya justru akan ngebantu kita!

BALANCE

Biasanya, kalo terlalu ngotot mengejar sesuatu buntutnya kita malah stuck. Banyak terbentur masalah lantaran semangat nggak diimbangi dengan pikiran rasional. Tapi, bisa juga kebalikannya. Sibuk mikir segala kemungkinan, lama-lama justru bikin semangat nge-drop, lantaran semakin banyak yang dipikirin semakin banyak pula kekurangan diri yang keliatan di depan mata.

Biar selamat sampe tujuan, urusan ngeliat ke luar dan ke dalam diri kudu imbang. Ngeliat ke luar diri (ke orang di lain) gunanya ya kayak yang udah dibeberin tadi: untuk melecut semangat. Sementara ngeliat ke dalam diri gunanya sebenernya lebih untuk mencari dan menggali kekuatan diri, sekaligus meminimalisir kekurangan diri.

Kalo segala sesuatunya balance, jika besok lusa selama proses mengejar keinginan kita kepentok masalah, step back-nya nggak akan jauh. Dalam waktu beberapa saat aja kita udah bisa mengembalikan semangat yang kendor ke tempat semula.

Self Image: Gimana Cara Ningkatinnya?

Orang suka punya cap tertentu atas diri kita. Kadang ada predikat sotoy, biang kerok, nerd, atau apalah! Gimana mengubah imej itu?

Memang nggak gampang. Tapi kalo nggak dimulai, ya nggak ada kemajuan dong.

SELF IMAGE IS....

Sebelum bikin gerakan perubahan, kita musti tau dulu apa itu self image bukan? Well, definisi dalam bahasa Inggris-nya: Self image is how you see yourself and how you believe others see you! This may be how you view yourself physically or your opinion of who and what you are.

Nah, kalo dijembrengin dalam bahasa Indonesia, self image tuh kira-kira meliputi:
1. Gimana kita melihat/ menilai diri kita secara fisik (penampilan luar maksudnya).
2. Gimana kita melihat/ menilai karakter or kepribadian kita.
3. Kita pengen jadi sosok seperti apa?
4. Gimana orang lain menilai kita, menurut perkiraan kita.
5. Seberapa suka/cinta kita pada diri sendiri, dan seberapa suka/ cinta orang lain pada diri kita menurut perkiraan kita.
6. Apa cap/ status yang pengen kita miliki?

HUBUNGAN SELF IMAGE DENGAN SELF ESTEEM

Self image dan self esteem itu sebenarnya berbeda. Kalo self image.... Baca lagi deh tulisan di atas. Sementara self esteem lebih pada.... How you feel about yourself!

Tapi, antara self image dan self esteem tuh saling berhubungan. Yoi. Coba aja pikir, kalo kita aja udah ngerasa diri kita kacrut dalam berbagai hal, ya jelaslah penghargaan kita terhadap diri sendiri juga jadi rendah!

SELF IMAGE YANG BURUK, AKIBATNYA BAKAL....

Yang utama dan terutama tuh mengganggu relationship! Dengan ortu, saudara-saudara, pacar, gebetan, teman-teman, guru.... Bahkan bisa sampe dengan orang lain yang baru kita kenal atau malah belum sempat kenalan.

Kok bisa? Sebuah pepatah bijak bilang: gimana lo berpikir dan memandang diri lo, begitu pula yang akan orang pikirkan dan pandang tentang lo!

Lagian, dengan self image yang buruk, kemampuan berkomunikasi otomatis jadi minus. Dengan kemampuan berkomunikasi yang minus, efeknya peluang orang-orang di sekitar salah persepsi terhadap diri kita juga makin besar. Soalnya, kemampuan berkomunikasi yang minus umumnya hanya akan mengekspos sisi-sisi negatif diri kita doang!

Makanya, sebenarnya sisi petakilan kita cuma sedikit, eh, jadinya malah keliatan kayak trouble maker sejati. Sebenarnya kita berusaha nggak banyak omong untuk menjaga supaya nggak dicap sok pinter, eh, justru dianggap bego. Bahaya kan?

GIMANA CARA MENG-IMPROVE SELF IMAGE?

1.Bikin list apa aja yang lo suka dari diri lo. Meliputi segala hal ya? Penampilan, karakter/ kepribadian, juga skill.
2.Change negative thoughts to positive ones! Caranya, fokus pada hal-hal positif yang lo miliki dan lupakan sejenak hal-hal negatif yang ada pada diri lo. Artinya, bukannya ngajarin lo untuk jadi belagu nggak juntrung. Tapi, karena selama ini imej yang melekat terlanjur imej yang buruk, kadang kita jadi berpikir bahwa emang begitulah diri kita. Dari orok udah nggak bener! Padahal kan nggak gitu juga....
3.Inget-inget, compliment apa aja yang pernah lo terima dari orang lain ketika lo melihat/ menilai/ bertingkah laku positif/ baik. Ini berguna untuk menumbuhkan self support dalam rangka ngerubah imej yang kadung buruk.
4.Berusaha menumbuhkan rasa percaya diri bahwa lo bisa menghapus imej buruk yang nempel pada diri lo, karena pada dasarnya lo emang nggak seburuk itu! Lakukan pembuktian-pembuktian bahwa lo emang oke. Contoh, misalnya selama ini terlanjur dianggap gaptek. Coba “dekati” beberapa perangkat tekhnologi yang ada, lalu bermain-main dengan “mereka”. Man, asal berani ngulik dikit, pasti jadi banyak ngerti kok.
5.Tumbuhkan pula keyakinan kalo lo adalah sosok yang penting di muka bumi ini, dan hadapi dengan santai semua kritik, sindiran, tatapan sinis, bahkan tindakan sarkasme dari orang-orang di sekitar. Semua terjadi pasti karena ada sebabnya kan? Dan, imej yang buruk itulah biang keladinya! But, seperti yang udah dibilang di awal: lo adalah sosok yang penting di muka bumi ini. So, seburuk apapun imej itu, lo nggak akan binasa hanya karena imej! Inget aja: semua orang pernah tuh mengalami fase poor self image. Kalo orang lain bisa berubah, lo juga pasti bisa berubah.
6.Take on challenges positively and surprise yourself! Yap, biasanya kalo udah kadung punya imej buruk bawaannya jadi pesimis duluan. Nggak berani nyoba sesuatu yang bertentangan dengan imej itu! Takut dikira.... Takut dianggap.... Hah! Kenapa musti nggak berani? Ayo coba dan buktikan bahwa lo nggak seperti yang orang-orang bilang!
7.Mendekatlah dengan orang-orang yang terkenal punya self image yang bagus. Yang disalutin banyak orang, yang dikagumi banyak orang.... Ini penting! Karena dari mereka, lo akan banyak mendapat inspirasi buat berubah lebih baik.
8.Share your progress toward a better self image with family and friends! Yoi. Selain butuh self support, setiap orang juga butuh support dari lingkungan. Nah, dari sekian luasnya lingkungan kita, keluarga dan teman-teman dekat adalah lingkungan yang paling besar sumbangsihnya dalam membuat kita jadi lebih baik. Makanya, nggak perlu malu untuk mengaku bahwa kita ingin berubah kepada mereka. Dan, jangan pernah lupa memperlihatkan setiap perubahan positif yang berhasil kita capai kepada mereka. Dari mulut mereka lah nantinya kabar tentang perubahan imej kita akan tersebar luas, hingga kita (mudah-mudahan) nggak lagi harus menyandang imej buruk.

 

Site Info

Related Posts with Thumbnails

Followers

Thinking Positive, Thinking Out of The Box Copyright © 2010 Blogger Template Sponsored by Trip and Travel Guide